Thursday 6 October 2011

Pembahasan Roadmap Pelaksanaan Pendidikan Dasar Gratis untuk semua











Diskusi lanjutan Pelaksanaan BOS di Indonesia. Dalam diskusi ini diundang kembali Abbas Ghazali untuk  memaparkan hasil penelitiannya tentang biaya pendidikan per siswa. Dalam paparannya banyak ditemukan cara-cara efektif dalam mengatur penganggaran BOS serta cara terbaik pengaturan penyebarannya. EWGIndonesia memandang cara-cara ini perlu dikaji lebih lanjut. Pemapar kedua, Darmaningtyas mengingatkan perlunya untuk mempertimbangkan dampak sosial dari perubahan penataan anggaran dana BOS. Beliau melihat perlunya untuk memperhatikan dampak dikeluarkannya biaya gaji guru misalnya yang akan berdampak pada kesejahteraan guru honorer serta para guru di sekolah SD dan SMP swasta miskin. Pemapar ketiga, Febriyanto dari ICW juga memaparkan temuan ICW tentang kebocoran penggunaan dana BOS serta upaya-upaya yang telah dilakukan ICW bersama jaringannya guna mendorong transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana BOS.

EWGIndonesia, melihat begitu kompleks dan rumitnya permasalahan BOS, memandang perlu untuk meningkatkan usaha penyadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya warga sekolah tentang pentingnya akuntabilitas dan transparansi penggunaannya. EWGIndonesia juga memandang penting untuk bekerja erat dengan media masa dalam upaya mendorong transparansi. Gerakan ini akan diawali dengan peluncuran gerakan "Transparansi Sekolah" sebuah gerakan yang bertujuan untuk mendorong sekolah dan warganya untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dana BOS. 

Audiensi dengan Wakil Mentri Pendidikan Nasional, Bp. Fasli Djalal

Education Working Group Indonesia memperkenalkan diri secara resmi kepada Kemendiknas yang diwakili oleh Wakil Mentri Pendidikan Nasional di kantor beliau. Dalam pertemuan tersebut dipaparkan hasil penelitian yang dilakukan Pattiro (salah satu anggota Education Working Group) serta hasil diskusi yang telah dilakukan sebelumnya. Banyak terjadi saling periksa data antara peneliti dan Wamendiknas. Dalam kesempatan itu pula disampaikan usulan dan desakan EWGIndonesia kepada pemerintah untuk melaksanakan Pendidikan Gratis Berkualitas di tahun 2015. EWGIndonesia juga menjanjikan akan memberikan masukan membangun bagi pemerintah lewat hasil penelitian mendalam dan komprehensif.




Wednesday 5 October 2011

Konferensi Pers

Konferensi Pers Education Working Group Indonesia sebagai peluncuran dan perkenalan pertama jejaring pendidikan menuju pelaksanaan Pendidikan Gratis Berkualitas 2015.


 








http://www.palopopos.co.id/?vi=detail&nid=41832
http://www.siapbos.net/penggunaan-dana-bos-tak-efektif-cermin-program-pendidikan-bermasalah.html
http://www.klubguru.com/2-view.php?subaction=showfull&id=1304304210&archive=&start_from=&ucat=1&
http://www.indopos.co.id/index.php/nasional/34-berita-nasional/10833-bos-tak-kurangi-pungutan.html
http://kesekolah.com/article-and-news/detail/12260-penggunaan-dana-bos-tak-efektif-cermin-program-pendidikan-bermasalah.html
http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=27878
http://harian-aceh.com/2011/05/03/alokasi-20-persen-apba-untuk-pendidikan-belum-efektif

Diskusi Internal Education Working Group

Sebuah kisah kehangatan dan ketajaman berdiskusi dan berkolaborasi
Education Working Group Indonesia di Cafe Cava, Cikini, Jakarta, 2 Februari 2011



Dikusi serius dalam seting yang nyaman


Jawara Education Working Group, bekerja cerdas demi pencapaian tujuan

Sebenarnya ini sedang menyanyi atau berdiskusi ya?

Kegiatan tetap yang menjadi pendorong semangat.. Makan..

Review Kertas Kerja Pendidikan Gratis 2011

Kegiatan lanjutan Education Working Group Indonesia guna mematangkan kertas kerja Pendidikan Gratis 2015 ini diselenggarakan di Hotel Harris, Tebet, Jakarta pada tanggal 11 April 2011. Acara tersebut dihadiri oleh lima belas (15) orang anggota Education Working Group Indonesia. Pengulas diundang  Chitra R, Yuna Farhan dan Abbas Gozali.

Masukan dan ulasan dari ketiga pemapar, memperkaya kertas kerja yang tengah disiapkan Education Working Group Indonesia dan diharapkan dalam menjadi masukan positif bagi pemerintah dalam upaya mendorong pelaksanaan Pendidikan Gratis Berkualitas tahun 2015.




Add caption

Pertemuan Ahli Tentang Pendidikan Dasar Gratis, 24 Februari 2011





Diselenggarakan pada Kamis, 24 Februari 2011 di Hotel Grand Cemara, Jakarta. Mengundang Chitra Hariyadi, Akbar Zulfakar dan Yan Binsar Marpaung sebagai narasumber. Chitra Hariyadi berbicara tentang hasil penelitian yang dilakukan Pattiro Institute terkait dana BOS. Akbar Zulfakar memaparkan kabar dari MPR yang tengah membuat postur anggaran pendidikan lewat Panjanya. Kemudian Yan Binsar mewakili pemerintah, memberikan pemaparan tentang mekanisme BOS serta lika-liku kepengurusannya.

Education Working Group Indonesia


Saat melakukan pendulangan ide dan isu bersama lebih dari 15 perwakilan lembaga antara lain GAPRI, Prakarsa, E-Net For Justice, Pattiro Institute, Pusat Penelitian Pendidikan Anak Merdeka-KerLiP, Staf ahli Komisi X, FGII, FMN, ICW, FITRA, INISIATIF dan Education Forum, ditemukan dua isu besar dalam pendidikan kita, yaitu pemastian aksesnya bagi seluruh warga negara dan masalah efisiensi pendanaan pendidikan. Dua isu ini rupanya secara terpisah telah dijelajahi oleh berbagai lembaga dengan pencapaian dan hambatan khas per lembaga.

Bersama, lembaga-lembaga ini mencoba memetakan tantangan yang selama ini mereka temui, di antaranya ketidaksolidan lembaga yang antara lain disebabkan oleh bentuk kelembagaan yang cair serta ketidakjelasan pendanaan kegiatan. Dampaknya tak hanya kelembaman kegiatan, tapi pada titik kritisnya bahkan sampai membubarkan pergerakan tersebut. Lembaga-lembaga juga melihat pentingnya menyamakan idealisme pergerakan hingga tidak menjadi bumerang di kemudian hari. Juga disebutkan pentingnya memiliki kegiatan serta produk berkala guna memperkuat kedudukan dan penetrasi lembaga.

Lembaga-lembaga ini kemudian mencoba mendata isu advokasi yang sudah mereka lakukan. Menganalisa dan berbagi kisah sukses maupun tantangan yang mereka temui. Kemudian muncul sebuah gagasan untuk membentuk jaringan pendidikan multi pihak yang berfokus pada penelitian anggaran khususnya terkait usaha mewujudkan pendidikan gratis berkualitas. Gagasan ini dilandaskan pada belum adanya spesialisasi di bidang ini, sementara Pattiro Institute sebagai penggagas jaringan telah dikenal akan kompetensinya di bidang penelitian dan advokasi anggaran. Namun ideologi hak anak harus tetap dipertahankan. Berbicara pendidikan sangat erat kaitannya dengan hak anak atas pendidikan serta kewajiban kita sebagai orang dewasa untuk memenuhi hak tersebut.

Jaringan ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi anggota jaringan dan memberikan amunisi bagi pergerakan mereka. Tidak diharapkan jaringan ini kemudian menjadi pesaing bagi pergerakan anggota maupun calon anggotanya, melainkan menjadi wadah berbagi informasi, menggalang kekuatan dan merapatkan barisan dalam perjuangan mewujudkan pendidikan gratis berkualitas bagi semua.

Maka dengan semangat ini, terwujudlah “Education Working Group Indonesia”, sebuah kelompok kerja dinamis dan inovatif. Kelompok yang siap duduk berdampingan dengan pemerintah sebagai mitra kritis demi mewujudkan amanah UUD 1945, Pendidikan Gratis Berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan hangat kami mengcapkan selamat datang di jaringan komunikasi “Education Working Group Indonesia”. Mari berjalin tangan dan jiwa demi mewujudkan Pendidikan Gratis Berkualitas bagi seluruh warga Indonesia.